JAKARTA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui akun Instagram resminya membagikan momen menonton film Hati Suhita di Gedung Negara Grahadi, Minggu 4/6/2023.Film garapan Starvisionplus itu merupakan adaptasi dari novel yang digarap oleh penulis novel Khilma yang menguak sisi lain pondok pesantren itu, jauh hari sebelum naik ke layar lebar, sudah banyak dibicarakan pembacanya. Khilma Anis yang juga tokoh pendidik di salah satu pondok pesantren di Jawa Timur itu, mengisahkan karakter Alina Suhita dalam novelnya merupakan perempuan yang terpaksa menjadi istri dari seorang anak kiai bernama Abu Raihan Al Birruni atau Gus Birru. Sayangnya, kisahnya tak seindah yang dibayangkan. Alina Suhita yang dikenal dengan nama Ning Alina ini harus dihadapkan depan sekelumit permasalahan masa lalu Gus Birru yang membuatnya tak diterima di hati suaminya sendiri. Meskipun di sisi karir, dia sukses membawa pesantren suaminya, Al Anwar pada dikisahkan berlatar di salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur, proses pengambilan gambar film ini juga diambil di salah satu pondok pesantren di Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, tepatnya Pondok Pesantren Modern Sahid. Pesantren Modern Sahid di Bogor“Betul bahwa Pondok Pesantren Modern Sahid dijadikan latar belakang lokasi dalam pembuatan film Hati Suhita,” tutur Pimpinan Pondok Pesantren Modern Sahid Muhammad Luqman kepada Bisnis pada Selasa 6/6/2023. Ada beberapa adegan dalam film yang dibintangi Nadya Arina dan Omar Daniel tersebut yang diambil di Pondok Pesantren Modern Sahid, utamanya adegan akad nikah yang diadakan di Masjid Sadaniyah adegan akad nikah ini Omar Daniel yang berperan sebagai Gus Birru, mengucapkan kalimat akad untuk menikahi Nadya Arina Alina Suhita, dan dilanjutkan dengan adegan keduanya berjalan beriringan diantara para pada saat akad nikah itu juga, di depan masjid, ada Anggika Bolsterli dengan gaun merahnya lari sembari menangis diantara santriwati yang mengenakan pakaian serba putih. Anggika dalam film ini memerankan Ratna Rengganis, perempuan masa lalu Gus masjid, beberapa tempat di pesantren ini yang juga menjadi latar film ini adalah laboratorium komputer, ruang penerimaan siswa baru dan pos Gus Birru yang diceritakan sebagai anak tunggal dari Kiai Hannan pendiri pondok pesantren Al Anwar ini tinggal di hunian mewah dua lantai bersama dengan kedua orang tuanya. Hunian mewah ini merupakan Adiroso Hotel managed by Sahid yang memiliki total 16 pesantren maupun Adiroso Hotel, keduanya berdiri di lahan seluas 72 hektar berdampingan dengan Bogor Fruit Garden sebagai tempat wisata digambarkan di film, konsep pendidikan yang diusung oleh Pondok Pesantren Modern Sahid yang saat ini memiliki sekitar 800 santri/santriwati ini adalah pendidikan yang modern dan jauh dari kata kuno yang sering dianggap melekat dengan pondok pesantren ini juga dilengkapi dengan laboratorium komputer dan laboratorium bahasa serta berbagai fasilitas pendidikan pendidikan formal tersebut mulai dari Raudhatul Athfal atau pendidikan setara TK, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, SMK hingga Institut Agama Islam Sahid Inais.Adapun, SMK dengan jurusan Tata Boga dan Multimedia sementara Inais dengan program studi strata satu Manajemen Bisnis Syariah, Perbankan Syariah, Manajemen Pendidikan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Komunikasi Penyiaran Islam. Lalu program pascasarjana Magister Ekonomi dari Hypeabis, Muhammad Luqman, Pimpinan Pondok Pesantren Modern Sahid, mengatakan awal mula Ponpes Modern Sahid menjadi bagian dalam film Hati Suhita adalah dari ketertarikan pembuat film ketika menemukan tempat ini.“Awalnya mereka mencari lokasi yang cocok untuk membuat film. Kemudian, mereka menemukan lokasi ini dan merasa cocok, sesuai background yang diinginkan. Maka mereka menjadikan ini sebagai tempat pesantrennya,” pengambilan gambar yang terjadi berlangsung sebanyak 10 hari dalam jangka waktu hampir 2 proses pengambilan gambar di Pondok Pesantren Modern Sahid sebagai salah satu latar film Hati Suhita, kedua belah pihak memiliki nota kesepahaman Memorandum of Understanding/MoU terkait beberapa satunya adalah tidak menerima skenario yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam secara umum, seperti horor, mistis, dan kekerasan. “Karena tentang romantisme, silahkan,” ujarnya. Dia menambahkan, langkah pondok pesantren menjadi bagian dalam film ini karena beberapa hal. Pertama adalah sebagai bentuk dukungan terhdap film yang memiliki nilai edukasi Islami yang sesuai dengan rahmatan lil memberikan gambaran tersendiri tentang pesantren kepada masyarakat yang menonton film menuturkan, Ponpes Modern Sahid ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa pada saat ini sudah ada pesantren modern yang dapat memenuhi harapan banyak masyarakat, terutama tingkat begitu, masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak dalam memberikan pendidikan terhadap anak-anaknya. “Nyaman, membuat anak betah, jauh dari kebisingan, dan tentu sesuai dengan misi unggul, berbudaya, dan Islami,” menambahkan, PT Kharisma Starvision Plus juga berencana menggunakan Pondok Pesantren Modern Sahid sebagai lokasi syuting film lainnya. Karya yang akan dibuat itu rencananya berupa adaptasi dari sebuah buku film Hati SuhitaDi tengah gencarnya film asing, film Hati Suhita menjadi salah satu film lokal yang banyak dibicarakan dan menyita perhatian banyak merasa terhubung dengan film tersebut. Tak jarang, di beberapa unggahan mengenai film tersebut terdapat komentar yang menuliskan bahwa dirinya merasakan bagaimana posisi yang dialami oleh Rengganis ataupun Hati Suhita yang digarap oleh Archie Hekagery ini merupakan adaptasi dari novel karya Khilma Anis. film ini diperankan oleh Nadya Arina, Omar Daniel, Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Wafda Saifan, dan masih banyak dengan genre drama ini masih dapat Anda saksikan di bioskop. Bagi Anda yang penasaran dan ingin menontonnya, simak sinopsisnya berikut IMDb, film ini menceritakan bagaimana sosok Alina Suhita Nadya Arina yang kuat, dewasa, dan pantang menyerah. Dirinya tumbuh menjadi gadis yang religius karena dibesarkan di ketika, dia harus menikah dengan Gus Birru Omar Daniel yang merupakan putra tunggal dari pemilik pesantren. Keteguhan hatinya terus diuji sejak malam pertama. Dia harus dihadapkan oleh badai rumah tangga yang mana suaminya acuh terhadap batinnya diuji saat dia meraih cinta dari suaminya sendiri. Di sisi lain, Gus Biru menikah dengannya hanya karena menghargai orang Birru sendiri yang mengatakan bahwa dia tidak mencintai Suhita. Sang ibu pun juga menyadari bagaimana canggungnya Suhita dan Gus sisi lain, Kang Dharma Ibrahim Risyad dengan tulus mencintai Suhita dan akan setia Anggika Bolsterli adalah sosok dari masa lalu Gus Birru yang juga menjadi alasan dibalik sikap penolakan Gus Birru terhadap Alina Suhita. Rengganis juga merasa sakit hati akan pernikahan tersebut. Gus Birru sempat berjanji kepada Rengganis untuk menikahinya meskipun tak direstui oleh orang ketika Alina Suhita dipertemukan dengan Ratna Rengganis. Bagaimanakah kisah selanjutnya? Kepada siapakah hati Gus Birru akan berlabuh? Sabina Arla Yogandini Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Namun sbelum Parents mendaftarkan buah hati ke pondok pesantren, sebaiknya simak dahulu 7 rekomendasi pesantren di Bogor berikut ini. 1. Pondok Pesantren Darussalam Bogor. sumber: darussalambogor.ac.id. Pesantren Darussalam memiliki sistem pendidikan yang mirip dengan pesantren Gontor.
Berikutadalah Biaya Pendidikan Pesantren Az-Zikra baik tingkat RA, MI Plus, Muadalah, SMP-IT, dan MA Plus. Tahun ajaran 2022/2023. Skip to content. Beranda; Info Pesantren. Biaya Pendidikan Tahun Ajaran 2022/2023. RA Az-Zikra Rp. 8.200.000,-- Bulanan Rp. 400.000,-* SPP PondokPesantren Modern Sahid Bogor. By Admin On 11 November 2017 8 Desember 2019 In Pendidikan . facebook; tweet; google+; Pondok Pesantren Modern Sahid terletak di kawasan Padepokan Sahid Wisata Gunung Menyan Pamijahan Bogor yang asri luas (60 hektar). Selain itu, Pesantren ini didukung fasilitas yang lengkap, SDM yang mukhlish dan hJPBa.